Wednesday, February 16, 2011

Saudi Arabia land of opportunity ?

Apa khabar ?

Masih ingat saya ? hehehe..
Cari kerjalah di Saudi Arabia. Banyak lowongan disini. Kita bisa "ngumpul disini". Gajinya lumayan jika di bandingkan dengan Indonesia. Gaji satu bulan disini bisa untuk hidup beberapa bulan di Indonesia, bahkan setahun. Mantap ya ?? Tapi saya ga mau cerita soal itu. Saya mau cerita sesuatu yang lebih dari itu.

"Berapa lama sudah bekerja di Saudi Pak ?", tanya saya ke salah satu Bapak yang duduk di samping saya dalam sebuah pengajian. Bapak ini sudah agak tua, tampak jelas keriput dan rambut putihnya. "Sudah sepuluh tahun disini mas", jawab Sang Bapak. "Keluarga disini juga ? tanya saya lagi. "Oh nda Mas, profesi seperti saya mana mungkin bisa bawa keluarga ke Saudi. Saya pulang setahun sekali, bahkan dua tahun sekali. Beliau ini ber-frofesi sebagai operator mesin bubut di sebuah bengkel di Saudi. "Oya ??" jawab saya. "Terus, rencana mau berapa lama lagi disini Pak" ? tanya saya lagi. Sang Bapak menarik nafas agak dalam lalu menjawab, "Nanti setelah anak saya selesai kuliahnya Mas". Sekarang dia lagi kuliah di Fakultas Ekonomi UNPAD. Katanya sih insya Allah dalam dua tiga tahun lagi bisa selesai. Setelah itu saya dah beres Mas. Saya tidak punya tanggungan lagi. Jadi saya mau balik ke Indonesia dan kerja di sana".

Luar biasa Bapak ini, saya berkata dalam hati. Sepuluh tahun beliau melakoni profesi ini. Dia mengkorbankan waktunya untuk bisa bersama istri dan anak. Kesenangannya dia korbankan untuk mencari nafkah demi membiayai keluarganya. Dari pengamatan saya, Bapak ini bukan satu-satunya expat yang seperti ini. Ada banyak bahkan ribuan mungkin yang bertahun-tahun sendiri tanpa istri dan anak.

Saya membayangkan bagaimana senangnya sang Bapak jika tiba waktu untuk pulang kampung. Diam-diam, saya sering mengamati para pekerja informal Indonesia dalam penerbangan saya dari Saudi ke Jakarta (Saya bolak balik Indonesia-Saudi dalam sebulan/ dua bulan sekali). Tampak jelas wajah sumringah berseri - seri, happy, wonderful, pokoknya bermacam-macam hal yang menyenangkan, jika pulang kampung. Namun kebalikannya, dalam penerbangan Saudi - Jakarta, kebanyakan dari mereka banyak diam, mungkin bimbang, apa saya harus balik lagi ??

7 comments:

Anonymous said...

Pak, passport kita kalau bekerja disana akan dipegang oleh majikan ya? trus kalau ada emergency mau pulang ke Ina bagaimana dong?

Indonesia di Arab Saudi said...

Maaf br di Jawab. Jadwal saya buat berdekatan dgn internet agak singkat akhir2 ini. :). Tidak Ada peraturan bahwa sang perusahaan Akan memegang paspor pekekerjanya. Itu tergantung kebijakan perusahaan tersebut.

Jika bapak adalah pemegang iqama (ktp Saudi ), dan ingin pulang kampung, atau katakanlah ingin berlibur keluar Saudi, maka Bapak harus mengurus exit re-entry, dan itu yang mengurus adalah perusahaan Bapak. Jadi di Saudi Ini, perusahaan hrs tahu jika Bapak ingin melakulan perjalanan keluar Saudi. Demikian...

Admin said...

info yg menarik,..

Anonymous said...

@Indonesia di Saudi Arabia: Blog yang menarik, Mas. Saya mau tanya, adakah network orang kita di Saudi Aramco dibagian Medical, syukur syukur di Nursing.
Bila berkenan mohon 'jitak' saya di rakanggonggawe@gmail.com.
Terima kasih.

Indonesia di Arab Saudi said...

Beberapa orang yang mampir di blog saya dan anggota di milis kita indonesiadisaudiarabia@yahoogroups.com bekerja di Saudi Aramco Mas... Gabung saja ke milis dan tanya2.. ga perlu sungkan.. Btw, Aramco punya website untuk vacancy di organisasinya coba cek di sini: http://indonesiadiarabsaudi.blogspot.com/2010/05/lowongan-di-saudi-arabia.html atau di sini http://www.jobsataramco.com/

Anonymous said...

bos mau nanya info apartemen/flat/kost2an disekitar alkhobar or dammam donk?, ane blom ketemu orang indo yang punya tempat disana.

Thanks
Ananto
+966561724368

Indonesia di Arab Saudi said...

Ada.. Mas, Gabung ke milis kita indonesiadisaudiarabia@yahoogroups.com.. trus nanya..Ga enak kalo saya kasi kontaknya di sini..