Saturday, September 25, 2010

Penerbangan yang baik hati ?

Apa khabar Bapak/Ibu,

Baik-baik saja bukan ? Ini kali pertama saya menulis lagi setelah vakum kurang lebih satu setengah bulan. Biasa, pulang kampung buat lebaran.

Pulang kali ini kurang mulus nih Pak... Agak-agak mengesalkan.. Saya sudah booking tiket Qatar Airways Bahrain-JKT lalu sambung JKT - Banda Aceh dengan Garuda besoknya jam 6.30 pagi. Dari Bahrain - Jakarta alhamdulillah lancar, bahkan saya bisa selesai puasanya. Tiba dari Bahrain di Soekarno-Hatta malam jam 22.00. Besoknya jam 3 pagi saya sudah stand by buat check in Garuda ke Aceh... Eh, di check in counter saya di beri tahu jika penerbangan saya jam 6.30 ke Banda Aceh untuk hari itu di canceled. Wadoh...Gimana nih ?

Saya di suruh melapor ke bagian customer service (CS) Garuda yang ada di Bandara. Di CS Garuda saya di beri tahu jika penerbangan saya memang di canceled dan saya di alihkan ke penerbangan selanjutnya jam 12:00 siang. Tidak jelas pembatalannya karena apa, namun dugaan mereka karena tidak banyak penumpang. Bayangin, itu berarti saya harus nunggu 9 jam di Airport. Menurut mereka, mereka sudah mencoba menghubungi saya untuk memberi tahu perihal pembatalan ini. Just simply like that. Padahal saya tidak merasa ada yang pernah menghubungi saya perihal ini.

Awalnya saya pasrah. Ya, udah saya tunggu aja di airport. Lalu sambil duduk di kursi sambil memandang schedule penerbangan, muncul "wangsit" di kepala saya. "Woooo...lama juga ya 9 jam nunggu di airport. Ga bener nih, saya harus complaint ke Garuda". Balik lagi saya CS Garuda... "Mas.. saya harus nunggu 9 jam, gimana nih ?? apa yang saya dapat ? apa yang bisa saya lakukan... nda bisakah Garuda mencari alternative lain ?? rute lain ??

Sang CS lalu menyuruh saya ke Garuda office yang ada di Bandara. Di sana, akhirnya saya di beri alternative di alihkan ke maskapai penerbangan lain, atau tetap naik Garuda tapi jam 12.00. Akhirnya saya milih untuk ikut Garuda ke Medan jam 7 pagi, lalu dari Medan sambung naik Batavia air ke Banda Aceh. Tiket Batavia di book oleh ground staff Garuda di office tersebut. Jadi saya tidak perlu repot lagi. Tiket Batavia di beli dari selisih harga tiket awal saya. Bahkankan ada lebihnya, karena memang garuda-kan tiketnya lebih mahal dari maskapai lain.

Alhamdulillah sampai-lah saya ke Aceh jam 12 siang.
Ada beberapa lesson learn yang bagus yang menurut saya bisa di bagi, sehingga saya memutuskan untuk membagi cerita ini ke Bapak/Ibu;

  1. Tiket Garuda lebih mahal jika Bapak/Ibu membeli-nya dari travel agen di luar negeri. Coba untuk membeli dari agen di Indonesia, jika Bapak ingin terbang ke kampung dengan Garuda.
  2. Selalu usahakan menulis kontak number di Indonesia jika membeli dari luar negeri. Karena jika ada pembatalan, mereka akan mengontak kontak number lokal.
  3. Pihak Garuda seharusnya mengconfirm sang penumpang menerima message pembatalan atau tidak.
  4. Moso ada pembatalan karena tidak cukup penumpang lagi jaman canggih bin mantap seperti sekarang ini. Apalagi Garuda bertekad untuk jadi 5 star airline di 2014. Kalau karena meletus gunung krakatau baru sepertinya pembatalan make sense.
Saya "kesal" dengan manajeman Garuda yang membatalkan commitment-nya untuk terbang pada hari tersebut, namun saya hargai usaha ground staf mereka yang mencarikan alternative lain bagi saya.

Bagaimanpun saya menulis ini karena saya care, menurut saya Garuda punya potensi.

No comments: