Wednesday, October 6, 2010

Indonesia overqualified ?

Bapak / Ibu,

Apa khabar ?

Sudah membaca tulisan saya yang disini ? di situ menuliskan keprihatinan saya terhadap saudara-saudara kita yang bekerja sebagai pembantu rumah tangga (PRT), dan ternyata orang Saudi harus membayar mahal untuk bisa mendapatkan PRT dari Indonesia. Sangkin mahalnya, membuat pemerintah Saudi berang, dan mengancam akan menghentikan "kerja sama" mendatangkan pembantu dengan pemerintah Indonesia.

Menariknya, semakin mahalnya harga mendapatkan seorang PRT dari Indonesia, tidak berbanding lurus dengan kesejahteraan si PRT tersebut. Dari info berbagai pihak, seorang PRT dari Indonesia tetap saja mendapatkan 700-800 SAR/bln dari tahun ke tahun. Yang untung siapa, yang sengsara siapa. Tau kan ??

Itu tentang saudara kita yang bekerja sebagai pembantu rumah tangga.

Pada satu kesempatan di bulan Ramadhan yang lalu, saya mendapatkan sms dari orang Indonesia yang pernah saya ceritakan disini. "...Pak, saya dah balik lagi ke Khobar sini... si bos tempat saya bekerja sebagai cleaning service di Rumah Sakit di Dammam tidak suka sama orang Indonesia. Semua orang Indonesia yang ada disitu di tarik semua untuk di tempatkan ke tempat lain. Padahal saya sudah betah disini. Kita bekerjanya rajin.. ga pernah buat masalah.. bingung saya."

"Ya udah, santai aja, mau gimana lagi ??? ", "Nanti malam mau tarawih bareng ? Insya Allah saya jemput". Kata saya. Di dalam mobil menuju mesjid, kembali dia berkeluh kesah.. "bingung saya Pak, kok kami di ganti ya ?? kami di suruh balik lagi ke camp, untuk menunggu penempatan selanjutnya. Yah.. nganggur lagi deh.. besok katanya di suruh ketemua ama supervisor. Katanya mau di interview. Apaan lagi tu ya..??" Mendengar ini, saya cuma bisa manggut-manggut.

Besoknya dalam kesempatan tarawih bareng, dia kembali cerita..."Pak, tadi dah di interview sama si supervisor, di tanya kamu sekolah ga ? saya bilang sekolah dong.. elementary school tamat ?? tanya si supervisor "High school" jawab saya. Si Supervisor agak terkejut mendengar jawaban saya, lalu bertanya, "kenapa kamu bekerja di sini" ?? saya bingung jawabnya sambil senyum-senyum aja..

"Din... coba kamu lihat tukang sapu jalanan dari Bangladesh itu. Menurut kamu dia sekolah ga ? Mereka begitu miskinnya hingga sekolah pun ga bisa. Atau mungkin access-nya ga ada. Sedangkan kamu, kalian yang berempat ini, semua pada lulus SMA. Si supervisor yang meng-interview kamu itu, jangan2 SMP -pun tidak lulus. Tapi coba saya tanya dengan kamu, kalo ada orang Saudi nanya, kamu bisa jawab ?? bahasa Arab kalian ga bisa. Bahasa Inggris apa lagi. Jadi gimana orang tau kemampuan kalian ??? Sekarang, tugas kalian belajar bahasa Inggris atau Arab yang bener, jangan malu atau diam kalo di tanya.. ga tau kata2 nya hajar saja suka -suka kalian. Kan kalian dah punya kamus mobile ?? Lalu jangan lama2 jadi cleaning service. Menurut saya, kalian overqualified. Kalian lebih..

Dalam minggu ini katanya kami akan bekerja sebagai cleaning service di Aramco. Aramco itu perusahaan apa ya Pak ?? tanya mereka lagi memecah kesunyian.

No comments: