Friday, August 20, 2010

Saudiku yang unik

Bapak/Ibu,

Apa khabar ?

Saya menulis dari Yanbu. Sebuah kota industri yang punya suhu mirip-mirip gaya Asia Tenggara. Tidak terlalu panas jika di musim panas, dan (konon) tidak terlalu dingin di musim dingin. Saya lagi ditugaskan ke salah satu perusahaan power generation & Utility, yang menyuplai wilayah Yanbu dan Jubail. Hari pertama saya disini, hampir satu hari terbuang percuma, karena tidak bisa masuk ke plant dan harus bolak-balik ke hotel karena tidak di izinkan oleh security. Padahal saya diundang kesini untuk membantu mengatasi masalah mereka. Mau tahu masalahnya apa ? simple dan lucu.

Karena saya tidak bersama seorang Saudi. Begitu saya tiba di pintu gerbang seperti layaknya plant biasa, kita harus melewati security lalu sang security akan menanyakan ID, paspor, dan surat invitation dari dalam plant. Semuanya sudah beres. "where Saudis ?" tanya sang security ke Safety Engineer yang berkebangsaan Philippine yang menjemput saya di hotel. "Lha.. this is letter of invitation sir from inside" jawab si Phillipine. "No..no..no.. where Saudis ?" tanya si security lagi dan kali ini dengan santai dia bilang "no Saudis, no go".

Mulailah si Safety engineer pasang aksi bingung sambil pukul jidad dan ngomel-ngomel pakai bahasa tagalog. "the policy changed again", kata dia. Kemudian mulailah dia menekan tombol krang..kring..krang kring ke dalam plant untuk menghubungi seseorang. Sampai akhirnya setelah 30 menit, berbunyilah telpon di ruang security gate dari Security Manager, yang menyuruh anak buahnya untuk membebaskan kami masuk.

Jadi ternyata, surat saya itu harus di serahkan oleh seorang berkebangsaan Saudi Arabia. Saya memang pernah mendengar rumor ini, bahwa ada salah satu section di perusahaan yang tugasnya adalah mengantar surat dan dia harus orang Saudi. Jika kantornya di Khobar dan plant-nya di Jubail sang pengantar jauh-jauh datang ke Jubail cuma untuk mengambil surat-nya dari tangan kita dan menyerahkan ke security. That's it. Kerjaan lima menit, nyetirnya satu jam. Saya rasa mungkin ini salah satu cara pemerintah Saudi mempertahankan eksistensi warganya disini. Bagaimanapun saat ini kita tinggal di Saudi dan harus mematuhi segala peraturan pemerintahnya, bukan begitu ?

1 comment:

Anonymous said...

happy working.... :)